Bareksa.com - Menyambut datangnya Ramadan, Smart Investor dapat memilih investasi berbasis syariah yang kinerjanya tidak kalah menarik daripada investasi konvensional. Dengan mempertimbangkan kondisi pasar terbaru terkait suku bunga AS, produk yang menjadi rekomendasi adalah reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang syariah.
Investasi reksadana sesuai dengan prinsip syariah di Indonesia tidak kalah memberikan imbal hasil yang menarik dibandingkan dengan reksadana konvensional umumnya. Reksadana pendapatan tetap berbasis syariah dan pasar uang syariah juga memiliki risiko gagal bayar yang sangat rendah. Selain itu, selama setahun terakhir, sejumlah reksadana syariah mampu memberikan imbal hasil sebesar 4%.
Di bulan Ramadhan ini, Tim Analis Bareksa merekomendasikan reksadana pendapatan tetap dan pasar uang yang memiliki komposisi obligasi negara yang baik serta potensi imbal hasil yang menarik ke depannya.
Sumber: Tim Analis Bareksa, data per 23 Maret 2023
Di samping itu, dapat dilihat semenjak era kenaikan suku bunga acuan bank sentral dunia, pergerakan obligasi korporasi memberikan imbal hasil yang atraktif dengan fluktuasi yang minim. Makanya, kinerja reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi juga dapat menopang portofolio investor.
Sejumlah reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi yang eksklusif di super app Bareksa (sangat jarang tersedia di agen penjual lain) termasuk Syailendra Pendapatan Tetap Premium dan Trimegah Fixed Income Fund. Secara historis, kinerja reksadana Syailendra Pendapatan Tetap Premium mencapai 7,8% setahun (per 23 Maret 2023). Sementara itu, reksadana Trimegah Fixed Income Fund mencatat return 2,5% setahun dan ditambah dengan dividen, total return setahun mencapai 6,67% (per 28 Februari 2023).
Beli Syailendra Pendapatan Tetap Premium
Beli Trimegah Fixed Income Plan
Faktor paling utama yang berpotensi mendorong kinerja reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi adalah sentimen kenaikan suku bunga AS. Pada minggu lalu, bank sentral Amerika mengumumkan kenaikan suku bunga yang sesuai dengan prediksi pasar sebesar 0,25% menjadi 5%.
Hal ini dinilai sebagai upaya bank sentral AS meredam laju inflasi ke level 2% serta menjaga kondisi perbankan di sana tetap stabil setelah diterpa kebangkrutan Silicon Valley Bank dan Signature Bank. Gubernur Bank Sentral AS juga menambahkan bahwa suku bunga Dolar bakal memuncak di 5.1% tetapi menutup kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini.
Seperti terlihat dalam grafik, tingkat suku bunga acuan The Fed telah mencapai 5% yang merupakan tingkat tertinggi sejak 2006.
Grafik Suku Bunga Acuan The Fed
Sumber: CNBC.com, Federal Reserve New York
Di sisi lain, Kementerian Keuangan AS menyatakan tidak akan menjamin seluruh tabungan yang ada di perbankan AS. Tabungan yang dijamin oleh lembaga penjaminan simpanan setempat maksimum hanya $250.000.
Hal ini dilakukan agar tidak terulang kembali kesalahan tahun 2008. Saat itu, kebijakan agresif dan sembrono yang dilakukan oleh perbankan dalam mencari laba sebesar-besarnya menyebabkan kredit macet dan runtuhnya sistem perbankan AS sehingga negara dan masyarakat yang akhirnya harus menalangi kerugian tersebut.
Berbagai sentimen di atas memicu investor mencari investasi yang relatif lebih aman seperti obligasi negara. Pada minggu lalu, yield obligasi AS menguat kembali ke level 3,4% dan yield obligasi Indonesia juga mengalami penguatan kembali ke level 6,8%.
Emas Untuk Diversifikasi
Selain itu, jangan lupa untuk membeli emas logam mulia sebagai diversifikasi investasi yang cocok di tengah ketidakpastian. Harga emas global pada pekan lalu sempat menyentuh US$2000 per troy ounce, sehingga mendorong harga emas dalam negeri.
Sumber: Logammulia.com
Harga emas dalam jangka panjang terbukti bisa naik signifikan. Seperti terlihat dalam grafik, harga emas batangan dalam hal ini emas Antam tumbuh 89,78% dalam 10 tahun terakhir. Makanya, investasi logam mulia disarankan untuk jangka panjang.
Perlu diingat, investasi mengandung risiko, sehingga Smart Investor perlu membekali diri dengan informasi soal potensi keuntungan dan risiko dari investasinya di pasar keuangan.
Klik untuk Beli Emas Logam Mulia
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.